Komisi V DPR Kecewa Penyerapan Anggaran Mitra Kerja Rendah
Komisi V DPR merasa kecewa penyerapan anggaran di mitra Kerja Komisi V DPR masih rendah dan dibawah standar. Hal itu mengemuka saat Komisi V DPR mengadakan Raker dengan Menteri PDT Helmy Faisal Zaini, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menteri Perumahan Rakyat Djan faridz, dipimpin oleh Ketua Komisi V DPR Laurens Bahang Dama, Gedung Nusantara, Selasa, (3/9).
"Dari Kementerian PU penyerapan terlihat masih dibawah 50 persen padahal anggaran sudah disepakati Desember tahun lalu, kita harapkan penyerapan anggaran tidak seperti tahun sebelumnya,"ujar Epyardi Asda (Fraksi PPP).
Menurutnya, hal ini sangat aneh bahkan kerap setiap akhir tahun selalu kejar target. "Ini mengapa bisa seperti ini, apakah kita tidak ada keinginan untuk menyelesaikan seperti ini,"tegasnya.
Dia menambahkan, anggaran terkesan disusun sistemik untuk dituntaskan pada akhir tahun. "Bahkan PDT sampai sekarang penyerapan masih dibawah 50 persen padahal lebih banyak anggaran Bansos, begitu juga Kemenpera itu penyerapannya rendah,"ujarnya.
Dia mengatakan, anggaran setiap tahun khususnya Kementerian PU selalu meningkat namun terkesan hanya pekerjaan rutin semata yang dikerjaan tidak ada pembinaan yang spesifik. "Saya berharap anggaran besar dapat lebih maksimal, mengapa tidak ada pembangunan jalan baru seperti negara tetangga Malaysia,"katanya.
Hal senada disampaikan oleh Abdul Hakim (F-PKS), menurutnya, penyerapan anggaran selalu dikebut akhir tahun dan selalu berulang. "Ini menunjukkan tdak berkualitas karena itu kita minta terobosan untuk memperbaiki proses yang ada,"tambahnya.
Diakuinya, untuk memperbaiki kondisi ini sangat sulit karena itu perlu terobosan dan melibatkan kementerian lainnya. "Ini terkait sistem perencanaan dan kementerian seperti Keuangan, Bappenas, dan lainnya,"ujarnya.
Soal jalan, tambahnya, pusat juga harus bertanggung jawab dan tidak hanya menyalahkan kewenangan provinsi atau kota karena jalan dibangun sebagai kesatuan jaringan selain itu, harus ada pengendalian jalan yan sistematik. "perlu ada pengendalian jalan karena itu banyak sekali truk yang berada di jembatan timbang semuanya melebihi muatan,"katanya. (si)/foto:wahyu/parle/iw.